BASF Indonesia

BASF Indonesia
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfG9N8CAJnVEZY3gWOkE9lVO8-IrgNI5mBRbYPK3NxSCY37AZYgLJ7jaXLnIpq3w3no_g4z6AeVuznPgPrOrjR43D2ZYLtbVZzU1mg-HvIu_XLpjbjStwryxPHZeI1lr9IolXqyGE-nsU/s72-c/BASF.jpg
BASF Indonesia

BASF SE (ISIN: DE0005151005, LSE: BFA, NYSE: BF) merupakan perusahaan kimia terbesar di dunia asal Jerman yang berkantor pusat di Ludwigshafen. BASF sendiri awalnya merupakan singkatan dari Badische Anilin- und Soda-Fabrik (bahasa Indonesia: Pabrik Soda dan Anilina Baden). Perusahaan ini masuk dalam Bursa Saham Frankfurt, Bursa Saham London, Bursa Saham New York, dan Bursa Saham Zurich. Perusahaan ini beroperasi di Eropa, Afrika, Asia, Amerika Utara, dan Amerika Selatan. Didirikan pada tahun 1865 dan mempekerjakan 113.000 pekerjanya pada tahun 2012, dengan 52.800 pekerja di Jerman.

Grup BASF memiliki divisi dan joint ventura di 80 negara dan mempunyai 6 lokasi produksi terintegrasi serta 390 lokasi produksi lainnya di Eropa, Asia, Australia, Amerika dan Afrika. Produk BASF dijual di 200 negara di berbagai macam industri. Meskipun berukuan besar dan ada di hampir semua negara, BASF tidak banyak dikenal publik karena tidak mengeluarkan produk rumah tangga sejak 1990-an.

Tahun 2012, BASF mencatat penjualan €78,72 miliar. Perusahaan ini sekarang sedang berekspansi ke seluruh dunia terutama ke Asia. Antara tahun 2002 dan 2005, mereka menginvestasikan 5,6 miliar Euro di Asia untuk pabriknya di Nanjing dan Shanghai, China dan Mangalore di India.

BASF didirikan tanggal 6 April 1865 di Mannheim, Baden oleh Friedrich Engelhorn. Perusahaan ini pada awalnya bertanggung jawab membangun pabrik gas dan penerangan jalan untuk dewan kota tahun 1861. Pabrik gas menghasilkan tar sebagai produk samping, dan Engelhorn menggunakannya untuk memproduksi pewarna. BASF resmi didirikan tahun 1865 untuk memproduksi bahan kimia lain yang dibutuhkan untuk produksi pewarna, tertama soda dan asam. Pabrik ini didirikan di sisi lain sungai Rhine di Ludwigshafen karena dewan kota takut apabila polusi udara dari pabrik kimia ini akan mengganggu penduduk kota. Tahun 1866 produksi pewarna juga dipindahkan ke lokasi ini.

Tahun 1925, BASF bergabung dengan Bayer, Hoechst dan 3 perusahaan lain membentuk I.G. Farbenindustrie AG. Antara 1933 dan 1945, I.G. Farben berperan penting dalam ekonomi Nazi. Mereka memproduksi gas beracun untuk digunakan di kamp konsentrasi menggunakan tenaga kerja paksa. Beberapa direktur dan manajer senior perusahaan ini didakwa di pengadilan untuk kejahatan perang dan kejahatan melawan kemanusiaan.

Situs Ludwigshafen hampir sepenuhnya dihancurkan ketika Perang Dunia II dan kemudian dibangun kembali. Pihak Sekutu kemudian membubarkan IG Farben bulan November 1945.

Pabrik Ludwigshafen dan Oppau merupakan industri strategis untuk perang karena militer Jerman membutuhkan banyak barang dari sini seperti karet sintetis dan bensin. Akibatnya, pabrik ini menjadi target serangan udara. Pasukan sekutu yang melakukan pengeboman sampai 65 kali menyebabkan kerusakan total pada pabrik dan produksi terhenti akhir 1944.

Melalui negosiasi oleh Carl Wurster, Badische Anilin- und Soda-Fabrik AG didirikan kembali tanggal 30 Januari 1952 sebagai satu dari lima perusahaan penerus IG Farben.BASF memulai produksi nilon tahun 1950-an. Mereka mengembangkan polistirena tahun 1930-an dan menemukan Styropor tahun 1951.

Tahun 1960-an, BASF mulai berekspansi dan membuka pabrik di Argentina, Australia, Belgia, Brasil, Perancis, Britania Raya, India, Italia, Jepang, Meksiko, Spanyol dan Amerika Serikat. Seiring dengan berubahnya strategi perusahaan tahun 1965, fokus diarahkan ke produk bernilai tinggi seperti pelapis, obat, pestisida, dan pupuk. Setelah Reunifikasi Jerman, mereka membeli situs di Schwarzheide, timur Jerman tanggal 25 Oktober 1990. Mereka berekspansi ke Podolsk, Rusia tahun 2012, dan Kazan tahun 2013.

BASF telah beroperasi di Indonesia sejak lebih dari 40 tahun yang lalu pada tahun 1976. Di tahun 2016 perusahaan mencapai penjualan sebesar 512 juta euro di Indonesia dengan jumlah karyawan sekitar 672 karyawan pada akhir tahun tersebut. Kini, BASF mendukung para pelanggan di Indonesia dengan rangkaian produk dan solusi mulai dari petrochemicals, monomers, intermediates, dispersions and pigments, care chemicals, nutrition and health, performance chemicals, catalysts, construction chemicals, coatings, performance materials hingga crop protection.


Beberapa produk BASF yang digunakan dalam Jasa Pest Control :
  1. Termitisida
    Stealth 240 SC
  2. Larvasida
    Abate 1 GR


Share this product :

Posting Komentar

 
Support : Alat Pest Control | Wong Ganteng | Obyek Wisata | Obat Pest Control
Copyright © 2011. Blog King's Shop - All Rights Reserved
Sponsor by Chemical Pest Control | Peralatan Pest Control
Proudly powered by Blogger